·
Pengertian bahasa
Secara umum adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer
yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah
suatu sistem tanda bunyi yang secara sukarela dipergunakan oleh anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,
yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut
mencakup unsur-unsur berikut.
1.
Sistem
lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
2.
Sistem
lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat
pemakainya berdasarkan kesepakatan.
3.
Lambang-lambang
tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.
4.
Sistem
lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem
yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakan jumla kata,
frasa, klausa, kalimat, paragraph, dab wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
5.
Sistem
lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.
6.
Sistem
lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
·
Ragam Bahasa
Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa
Indonesia adalah tingkah, jenis, langgam, corak dan laras. Ragam bahasa
diartikan sebagai variasai bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut
topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan.
Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang
hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media
atau sarana yang hendak digunakan.
Berdasarkan media pengantarnya,
ragam bahasa dapat dibagi atas dua macam yaitu:
1) Ragam lisan
adalah ragam bahasa yang diungkapkan dengan sarana lisan yang ditandai oleh
pengulangan intonasi, spontanitas sehingga kriteria kejelasan ketepatan dan
kelugasan terpenuhi oleh si penutur. Yang termasuk
dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan, berbincang-bincang,
dan masih banyak lagi.
2) Ragam
tulisan adalah variasi bahasa yang digunakan melalui sarana tulisan dan dapat
diperkuat atau didukung oleh sarana visual untuk mencapai sasaran. Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya
ilmiah, surat kabar, dll.
Sedangkan berdasarkan situasi
pemakaiannya, ragam bahasa dapat dibagi atas tiga macam yaitu:
a) Ragam Bahasa
Ilmiah adalah artikel yang memiliki nilai
atau memenuhi kaidah (syarat) keilmuan. Artinya
artikel ilmiah menggunakan metode ilmiah
dalam membahas permasalahan, menyajikan kajian dengan
ragam bahasa dan tata tulis ilmiah, dan
menggunakan prinsip-prinsip keilmuan pada umumnya seperti objektif, logis,
empiris, sistematis. Sementara itu, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan
sebagai karya tulis lengkap. Misalnya
laporan berita atau essai dalam majalah atau surat
kabar
b) Ragam Bahasa
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa
konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta
umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi
formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis
karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah
tersebut ialah karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam
komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya
adalah berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel,
editorial, opini, tips, reportase dan resensi buku.
c) Ragam Bahasa
Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri
yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan
lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman,
anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama
·
Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa adalah cara orang menggunakan bahasa
mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa lebih dari satu . Jika
dinyatakan dalam pengertian yang lebih rapat yaitu orang melakukan sesuatu
dengan bahasa mereka, yaitu dengan cara bertutur dan menulis, mendengarkan, dan
membaca, mereka berharap dapat mencapai banyak sasaran dan tujuan.
Ada beberapa pengelompokkan fungsi kebahasanan yang
sudah dikenal misalnya, pengelompokan yang disampaikan oleh Malinowski, yang
berkaitan dengan dengan kajiannya tentang situasi dan makna yang dirujuk pada
awal pembicaraan. Malinowski(1923) mengelompokkan fungsi bahasa ke dalam dua
kelompok besar, yaitu pragmatic dan magis. Sebagai seorang yang pakar
antropologi, ia tertarik pada penggunaan bahasa yang praktis atau pragmatik di
satu pihak, yang selanjutnya dibaginya lagi ke dalam penggunaan bahasa yang
aktif dan bahasa yang naratif , dan dipihak lain ia juga tertarik pada
penggunaaan bahasa yang bersifat ritual atau magis yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan seremonial atau keagamaan dalam kebudayaan.
Satu pengelompokkan yang sangat berbeda adalah
pengelompokan yang dikemukakan oleh seorang psikolog Austria Karl Buhler
(1934). Ia tertarik pada fungsi bahasa bukan dari sudut pandangan kebudayaan,
tetapi dari sudut pandangan perseorangan. Buhler membedakan fungsi bahasa ke
dalam bahasa ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa representasional. Bahasa
ekspresif yaitu bahasa yang terarah pada diri-sendiri, si pembicara. Bahasa
konatif yaitu bahasa yang terarah pada lawan bicara dan bahasa representasional
yaitu bahasa yang terarah pada kenyataan lainna-yaitu, apa saja selain si
pembicara atau lawan bicara.
Berikut
merupakan fungsi bahasa secara umum
1) Sebagai Sarana Informasi
Digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan
kepentingan yang beraneka ragam, misalnya, komunikasi ilmiah, komunikasi
bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial. Manusia tidak dapat hidup
sendiri, mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan ditempat mereka.
2)
Sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional
dan bahasa negara merupakan fungsi integratif. Indikator kedudukannya sebagai
bahasa nasional:
1.
Lambang
nasional yang dapat memberikan kebanggaan jati diri pemakainya sebagai bangsa
indonesia.
2.
Lambang
identitas nasional yang dapat dikenali oleh masyarakat.
3.
Alat
pemersatu penduduk antar pulau diseluruh indonesia.
4.
Alat
komunikasi antar daerah dan antar budaya.
Indikator kedudukannya sebagai bahasa nasional
berfungsi sebagai:
1.
Bahasa dalam
kegiatan resmi
2.
Bahasa
pengantar di sekolah
3.
Alat
komunikasi pada tingkat nasional
4.
Alat
pengembangan budaya
Dengan bahasa, orang dapat menyatakan hidup bersama,
bahkan bahasa menimbulkan suatu kekuatan yang merupakan sinergi dengan orang
lain. Misalnya : Seseorang tidak akan menggunakan bahasa ilmiah ketika
berbelanja, seorang ibu tidak akan menggunakan bahasa bisnis ketika menasehati
anaknya.
3) Sebagai kontrol sosial
Berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang
yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Dalam kehidupan
sehari-hari dapat berbentuk komunikasi timbal balik, baik secara lisan maupun
tulisan. Dengan demikian, masing-masing dapat mengendalikan komunikasi dan
memberi saran, kritik dll.
4) Sebagai sarana memahami diri
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat
memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu.Pemahaman ini
mencakup kemampuan fisik, emosi,kecerdasan dll.
5) Sebagai sarana ekspresi diri
Dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana
sampai dengan tingkat yang kompleks. Ekspresi paling sederhana misalnya untuk
menyatakan cinta, lapar, krecewa.. Tingkat kompleks misalnya berupa pernyataan
kemapuan mengerjakan proyek besar dalam bentuk proposal yang sulit dan rumit,
menulis laporan, desain produk, dll.
6) Sebagai sarana memahami orang lain
Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa
dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya. Melalui pemahaman ini
seseorang akan memperoleh wawasan yang luas dan bermanfaat serta memperoleh
kemampuan berfikir sinergis dengan memadukan pengalaman orang lain bersama
dengan potensi dirinya.
7) Sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Keberhasilan seseorang menggunakan kecerdasannya
ditentukan oleh kemampuannya memanfaatkan situasi lingkungannya sehingga
memperoleh berbagai kreatifitas baru yang dapat memberikan berbagai keuntungan
bagi dirinya dan masyarakat. Misalnya, Apa yang melatarbelakangi pengamatan,
bagaimana masalahnya, bagaimana cara mengamati, tujuannya, hasilnya,
kesimpulan.
8) Sebagai sarana berfikir logis
Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat
menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Selain itu, perlu disadari
bahwa bahasa bukan hanya sarana proses berpikir melainkan juga penghasil
pemikiran, konsep, atau ide.
9)
Mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan
memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Selain itu orang yang tekun mendalami
bidang studinya secara seriu dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif.
Misal seorang ahli pemograman yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus
elektronik, mesin penerjemaah, dll.
10) Membangun
karakter
Kecerdasan merupakan bagian karakter dari manusia.
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya
lebih baik.
Referensi :