HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PEUBAHAN
BUDAYA
A.PERUBAHAN BUDAYA
Suatu bangsa tak terlepas dari budaya
masing-masing, di setiap bangsa maupun negara mempunyai budaya-budaya yang unik
yang telah di lakukan oleh para pendahulunya. Namun di era sekarang ini terutama
di Indonesia sendiri lambat laun kebudayaan indonesia melai ada perubahan hal
ini tak terlepas dari pengaruh globalisasi modernitas.
Perubahan budaya yang terjadi di dalam
masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi
masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju
pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya
globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara
mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan
batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah
kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia
secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan
yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang
ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun
televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap
melalui parabola maupun TV berlangganan yang kini makin banyak dimiliki
masyarakat Indonesia.
Contoh sederhana misal pada industri game
center, sekarang mulai menjadi trend sendiri buat sebagian besar masyarakat
indonesia, terutama anak-anak. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang
betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang
kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa
transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan
kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah
kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat
semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat
Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja
bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun
istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian.
Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses
industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka
kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian
yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun
demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu
saja.
Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan
eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas
proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi
telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif
pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat
tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang
sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional
wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini
tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya.
Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang
merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya
akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai
moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang
sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah
mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari
mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena
demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga
dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia.
Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja
dengan merebaknya globalisasi. Maka dari itu untuk menjawab tantangan
globalisasi, sebagai kaum muda generasi bangsa harus memikirkan cara lain
melestarikan kebudayaan bangsa, misal dengan membuat kartun, atau animasi yang
masih berkaitan dengan kebudayaan indonesia.
1. Perubahan Kebudayaan Masa Lalu
Pada masa lalu manusia
menggunakan bebatuan sebagai tempat untuk menulis sesuatu. Hal ini terbukti
dengan ditemukannya artefak dan fosil-fosil hewan laut di Bukit Azimut,
Cirebon. Bukit ini menjadi kawasan konservasi yang diduga menjadi pusat
kebudayaan Cirebon pada masa lalu.
Penemuan artefak dan fosil ini
merupakan peninggalan kerajaan Purwasanggarung yang berdiri pada tahun 300-an
Masehi pada zaman kerajaan Tarumanegara berkuasa
.
Mereka menggunakan bebatuan tersebut
sebagai tempat menulis karena belum ditemukannya atau belum adanya kertas pada
zaman tersebut.
2.Perubahan Kebudayaan Masa Kini
Pada masa kini rak-rak buku
pada sebuah toko buku dipenuhi dengan ratusan novel yang beragam. Meskipun ada
yang merupakan terjemahan dari novel berbahasa asing, namun ternyata sebagian
besar yang disana meupakan hasil karya penulis lokal. Menariknya, novel-novel
lokal itu juga bervariasi, tidak hanya sekedar novel bergenre chicklit atau
teenlit tetapi ada juga novel berdasarkan skenario film. Penulisnya pun tidak
hanya itu-itu saja. Terlihat cukup banyak nama-nama baru. Dan semuanya nampak
menonjol, menarik. Keadaan ini jauh berbeda dengan keadaan ditahun 80-90an
dimana secara umum hanya ada novel lokal bikinan angkatan Hilman ‘lupus’.
Melihat perkembangan
novel-novel lokal yang begitu semarak, nampaknya budaya menulis mulai
berkembang dengan cukup pesat di zaman sekarang. Dengan itu semakin menguat
dengan semakin ramainya aktivitas menulis diblog belakangan ini. Acara-acara
talkshow, seminar, atau workshop blog semakain sering diadakan dimana-mana.
3.Perubahan Kebudayaan Masa Depan
Pendidikan berkewajiban
mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang
akan datang. Pengembangan pendidikan dilakukan secara menyeluruh. Pembangunan
generasi baru ini menjadi kunci keberhasilan bangsa dan negara di masa yang
akan datang.
Tantangan-tantangan yang akan
dihadapi masa depan yaitu, mampu menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang
globalisasi, mampu menyaring dan memanfaatkan arus informasi, mampu bekerja
efisien.Tuntutan manusia dimasa depan, yaitu
ketanggapan terhadap berbagai masalah, kreativitas didalam menemukan alternatif
pemecahan, dan efisiensi dan etos kerja yang tinggi.Upaya mengantisipasi masa
depan, yaitu aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah
antisipasi, pengembangan budaya dan sarana kehidupan, dan tentang pendidikan.
http://putryseffen-3blog.blogspot.com/2010/12/perubahan-kebudayaan-masa-lalu-masa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar